bicara buat lelaki itu...
kau bukan yang pertama di dalam hidupku
namun kaulah yang pertama menggoyah prinsip yang
kupertahankan selama ini aku
bukanlah yang bisa luntur hati dengan
ajakan dan pujukan insan namun aku kalah denganmu
mengapakah aku seperti ini?
aku tidak mengerti... kau tidak berada di hatiku tetapi
kau seringkali hadir di dalam mimpi-mimpiku
kau tidak berada di dalam hatiku
namun... cemburu seringkali menghantui setiapkali
aku bertemumu berbicara dengan insan yang bergelar
wanita
mengapakah aku seperti ini?
adakah kau benar-benar tidak berada di dalam hati ini?
atau cuma aku yang cuba menafikan kehadiranmu?
wahai lelaki itu...
aku telah tewas denganmu...
Achik
bicara buat lelaki itu...
Kukata kau tiada di hatiku...
Tapi... aku jadi keliru... Di kala aku seolah merelakan diri ini... Makan
sepinggan denganmu...
Di bibir... kata yang meniti...
Kau bukanlah yang aku cari... Namun di hati... Ingatan yg sejati... Sentiasa
mengiringi titian hari-hari...
Yang kau
dan aku lalui...
Hakikat kebenaran tetap ada
Meskipun kupaksa diri ini Menolak... melontar jauh...
Kupujuk hati meskipun aku berbicara sepi... Sebenarnya
dirimu sangat kusayangi...
Aku kesal...
Persahabatan ini telah aku khianati... Apa yang berlaku bukanlah kehendakku...
Aku tewas oleh keadaan...
Namun... Aku bersyukur... Kerana aku masih lagi bergerak di atas
landasan Yang diperintahkan-Nya...
Ya Tuhanku...
Kau mentakdirkan aku melalui keadaan ini... Oleh itu... Kau tabahkanlah
aku...
Kekuatan diri ini hanya
dari-Mu... Meskipun dia kusayangi... Namun... Dia hanyalah sahabatku...
Aku tidak mahu digelar pengkhianat...
Ya... Pengkhianat kepada keluhuran sebuah persahabatan....
Dan kemurniaan sebuah perhubungan...
Achik